 |
Gerbang Masuk Objek Wisata Pagat |
 |
"Objek Wisata Pagat" |
Di perjalan kali ini benar-benar seru dan menegangkan. Kali ini saya beserta sahabat menuju ke sebuah tempat objek wisata paling terkenal di kota ini. Bahkan hampir seluruh warga yang ingin berlibur, tentu akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat ini beserta keluarga tentunya.
 |
Menu Yang Di Sediakan di Tempat Wisata Pagat |
Di liat dari segi sebuah tempat objek wisata, menurut saya tempat ini sudah sangat di kelola dengan sangat baik oleh pemerintah. Karena disini kita akan mendapatkan sebuah akses yang mudah untuk menuju tempat wisata tersebut. Selain jalan yang mudah di tempuh, dan juga pemandangan yang tertata rapi, disini juga telah tersedia. Jadi kepada para pengunjung ketika sudah memasuki tempat wisata, mereka tidak bingung lagi untuk berbuat apa. Tentu saja mereka langsung menikmati suasana di dalam, Begitu pun saya.
 |
Salah Satu Fasilitas Untuk Bersantai |
 |
Musholla |
 |
Taman Bermain Tak Berpenghuni |
Ke tempat ini bukan yang pertama kali bagi saya. Karena sekitar 2 tahun yang lalu saya pernah kesini beserta rombongan ibu-ibu pengajian. Kenapa saya ikut di rombongan ibu-ibu pengajian ? jawaban nya karena pada waktu itu saya di ikut sertakan hannya untuk meliput kegiatan mereka. Kebetulan skejul saya juga lagi kosong, dan waktu itu juga saya pertama kali nya berkunjung ke kota barabai. Dengan menggunakan mobil taxi kol rombongan, mungkin di dalam taxi saya merasa dunia sudah berakhir. Karena bau minyak wangi-wangi an ibu-ibu pengajian berasa kaya nusuk di hidung dan pikiran.Semua nyampur satu demi satu bergabung menjadi sebuah bau yang tentunya tidak sangat menyenangkan bagi saya. Alhasil saya selama perjalanan hanya bisa memasrahkan diri dan terus berdoa kepada bundadari. *loh
 |
Puncak Pagat Yang Akan di Tuju di Lihat Dari Bawah |
 |
Salah Satu Akses Terpenting Nih Buat Penyeberangan
|
Sesudah di dalam, kami sesegeranya menyeberangi jembatan gantung yang menjadi salah satu akses penyeberangan yang paling penting. Karena tanpa jembatan gantung ini, kita tidak bisa mendaki tebing gunung. Kemudahan akses sudah sangat terasa di tempat ini.
Padahal jika saja kami tidak naik, kami bisa saja langsung menuju sumber air terjun yang langsung keluar dari dalam goa. Entah itu goa apa namanya, tapi goa tersebut bikin penasaran. Karena air sedang pasang, jadi kami di larang untuk memasukinya.
Jadi kami sesegeranya melakukan pendakian. hehe
 |
Pemandangan Bawah Sudah Mulai Terlihat
|
Memang tidak mudah untuk mendaki gunung. Meskipun medan nya tidak sulit, namun orang awam seperti kami tentu tidak lah mudah untuk dilakukan. Sangat dibutuhkan sebuah persiapan fisik yang kuat dan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Salah nya kami sangat lah banyak, selain persiapan pemanasan minim. Peralatan kami pun sangat kurang. Mendaki dengan menggunakan sendal jepit merupakan kesalahan terbesar disini. Medan yang curam, serta licin di karenakan bekas hujan turun serta lumut liar yang tumbuh merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kami Alhasil kami harus sangat extra hati-hati dalam melakukan pendakian. Satu demi satu dari kami harus bergantian untuk melakukan pendakian.
 |
Pendakian Pertama Sebelum Puncak |
Setelah beberapa menit pendakian, akhirnya tiba juga di puncak tebing wisata alam pagat. Dari sini kita sangat bisa melihat keseluruhan pemandangan di bawah. Serta hutan-hutan yang masih hijau terhampar luas. Bahkan kami bisa melihat pegunungan Meratus dari sini. Benar-benar sebuah tantangan tersendiri bagi saya beserta sahabat.
 |
Di Bikin Keren Aja Seolah-olah Lagi Serius Mendaki hihihi |
 |
Puncak Pagat Dari Bawah |
 |
Puncak Pagat Sesudah Di atas
|
 |
Puncak Tertingi
|
Setelah bersantai-santai di puncak sambil melakukan pemotretan, kami sesegera saja melakuan pendakian lagi. Karena kami sudah tidak sabar lagi untuk mandi di sungai pagat beserta air terjun kecil yang keluar langsung dari goa seperti yang sudah saya ceritakan tadi.
Kata orang turun itu lebih mudah di bandingkan naik. Namun teori itu sangat lah salah disini. Tebing yang sangat curam ketika kami melakukan pendakian untuk turun terlihat sangat lebih sulit dan mengerikan di banging kami naik tadi. Disini harus dilakukan sebuah konsentrasi dan pegangan yang kuat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
 |
Suasana Curam Ketika Melakukan Pendakian Untuk Turun |
Setelah dakian turun yang paling sulit terlewati, disini lah terasa alam hijau yang masih segar. Dan semuanya masih dapat dirasakan. Memang benar-benar pas suasana kami pada waktu itu. Embun yang masih membasahi dedaunan seolah menghiasi mata kami untuk dapat bersantai-santai di dalam hutan. Dan tentunya tidak lupa buat kami untuk mendokumentasikan bagian ini. Karena di kampus, hal seperti ini ga bisa di rasakan. hehe
 |
Track Akses Turun ke Bawah |
 |
Turunan |
 |
Rasakan Suasananya |
 |
Pembatas Tebing |
 |
Pfffttt |
Tiba sudah dakian kami. Langsung di sambut oleh sebuah warung kecil beserta pemandangan yang luar biasa. Cukup terbayar lelahnya ketika mendaki tadi dan di sambut dengan pemandangan yang tak kalah keren nya dari yang sebelumnya tadi. Tanpa pikir panjang kami langsung bergegas menyesuaikan muka dengan keadaan sekitar. hahaha
 |
Arus Sngai Pagat Yang Terus Mengalir Hingga Kota Barabai |
 |
Arus Keluar Dari Goa Pagat |
 |
Suasana Di Dalam Goa |
 |
Tak Lupa Untuk Berpose |
 |
Rasakan Sensasi Dinginnya |
Setelah merasa puas berendam di dingin dan derasnya perairan sungai pagat, maka kami sesegeranya beranjak dari tempat ini. Sungguh sebuah pengalaman yang tak biasa kami rasakan sebelumnya. Bersama sahabat saya telah berasa menjadi seorang petualang. Meski tidak sebanding dengan sang petualang sebenarnya, namun paling tidak kami dapat juga memacu andrenalin kami sendiri dengan didorong rasa keingin tahuan yang tinggi. Serta di selimuti dengan canda dan tawa kami di sepanjang perjalanan.
 |
Keindahan Wisata Alam Pagat |
2 komentar:
Wah kalian sangat luar biasa ..
Mboh anyu mustiiiiiiii
Posting Komentar