Kamis, Januari 03, 2013

Arus Manggasang


Langsung saja saya lanjutkan tentang sedikit tempat wisata di kota Barabai kabupaten Hulu Sungai Tengah. Setelah kemarin kita sehabis mendaki gunung pagat, sedikit naik kembali ke atas jalan menuju arah ke desa Hantakan. Disini kami menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah tempat dimana kita bisa merasakan deras nya arus sungai pegunungan. Kata teman saya tempat ini diberi nama "Manggasang". 

Suasana Tempat Parkir

Di tempat ini tidak ada fasilitas tempat wisata seperti wisata lainya. Mungkin disini hanya sebagai tempat untuk melihat arus sungai yang di manffatkan oleh warga setempat. Dan di lihat dari segi perawatan pun hampir tidak ada. Ketika masuk ketempat ini pun kami di minta oleh penjaga gerbang dengan ongkos 5rb rupiah saja untuk satu buah mobil.Dan unag tersebut mungkin hanya sebagai biaya komersil bagi mereka.

Suasana Manggasang
Arus Deras Manggasang

Awalanya saya melihat tempat ini biasa-biasa saja, namun ketika beranjak dari tempat parkir saya langsung melihat arus sungai yang deras dan berukuran luas membentang. Karena waktu itu habis turun hujan, jadi arus sungai pun menjadi sangat deras dan kapasitas kedalaman pun meningkat pesat. Tanpa pikir panjang saya beserta sahabat pun langsung mengganti kostum buat berenang melawan arus sungai Manggasang.

 Disini ada tempat untuk menyewa pelampung. Bahkan disini juga ada perahu karet yang khusus di pakai buat rafting. Dengan biaya 500rb untuk kapasitas 10orang. Kita dapat menjejal arus deras sungai Manggasang dari atas gunung sampai kembali ke Mangasang. Dan katanya total waktu perjalanan dari gunung hingga turun sampai Manggasang memakan waktu sekitar 1 jam an. Benar-benar puas sekali.


"Tak Ada Perahu, Ban Pun Jadi"
Kami disini tentu tidak untuk menyewa perahu seharga 500rb tersebut. Selain mahal, kami hanya berjumlah 4orang. Karena 2 teman saya sedang tidak ingin membasahkan diri mereka. Jadi disini kami hanya menyewa alat pelampung saja. Dengan seharga 5rb untuk satu pelampung dengan ukuran besar. Kami pun sudah bisa rafting singkat saja hanya untuk meadu andrenalin kami secara langsung.

Setelah Berenang Melawan Arus Manggasang
Setelah puas, kami pun kembali ke rumah teman kami untuk beristirahat. Dengan biaya murah meriah serta bermodalkan berani. Disini lah tempat nya. Untuk sekedar melepas tawa dengan lancang bersama sahabat, saya kira tempat ini akan saya temui kembali nanti. Insyaallah :)

Sabtu, Desember 29, 2012

Objek Wisata Pagat





Gerbang Masuk Objek Wisata Pagat
"Objek Wisata Pagat"
Di perjalan kali ini benar-benar seru dan menegangkan. Kali ini saya beserta sahabat menuju ke sebuah tempat objek wisata paling terkenal di kota ini. Bahkan hampir seluruh warga yang ingin berlibur, tentu akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat ini beserta keluarga tentunya.




Menu Yang Di Sediakan di Tempat Wisata Pagat


Di liat dari segi sebuah tempat objek wisata, menurut saya tempat ini sudah sangat di kelola dengan sangat baik oleh pemerintah. Karena disini kita akan mendapatkan sebuah akses yang mudah untuk menuju tempat wisata tersebut. Selain jalan yang mudah di tempuh, dan juga pemandangan yang tertata rapi, disini juga telah tersedia. Jadi kepada para pengunjung ketika sudah memasuki tempat wisata, mereka tidak bingung lagi untuk berbuat apa. Tentu saja mereka langsung menikmati suasana di dalam, Begitu pun saya.


Salah Satu Fasilitas Untuk Bersantai
Musholla

Taman Bermain Tak Berpenghuni

 Ke tempat ini bukan yang pertama kali bagi saya. Karena sekitar 2 tahun yang lalu saya pernah kesini beserta rombongan ibu-ibu pengajian. Kenapa saya ikut di rombongan ibu-ibu pengajian ? jawaban nya karena pada waktu itu saya di ikut sertakan hannya untuk meliput kegiatan mereka. Kebetulan skejul saya juga lagi kosong, dan waktu itu juga saya pertama kali nya berkunjung ke kota barabai. Dengan menggunakan mobil taxi kol rombongan, mungkin di dalam taxi saya merasa dunia sudah berakhir. Karena bau minyak wangi-wangi an ibu-ibu pengajian berasa kaya nusuk di hidung dan pikiran.Semua nyampur satu demi satu bergabung menjadi sebuah bau yang tentunya tidak sangat menyenangkan bagi saya. Alhasil saya selama perjalanan hanya bisa memasrahkan diri dan terus berdoa kepada bundadari. *loh





Puncak Pagat Yang Akan di Tuju di Lihat Dari Bawah

Salah Satu Akses Terpenting Nih Buat Penyeberangan


Sesudah di dalam, kami sesegeranya menyeberangi jembatan gantung yang menjadi salah satu akses penyeberangan yang paling penting. Karena tanpa jembatan gantung ini, kita tidak bisa mendaki tebing gunung. Kemudahan akses sudah sangat terasa di tempat ini.

Padahal jika saja kami tidak naik, kami bisa saja langsung menuju sumber air terjun yang langsung keluar dari dalam goa. Entah itu goa apa namanya, tapi goa tersebut bikin penasaran. Karena air sedang pasang, jadi kami di larang untuk memasukinya. 
Jadi kami sesegeranya melakukan pendakian. hehe





Pemandangan Bawah Sudah Mulai Terlihat


Memang tidak mudah untuk mendaki gunung. Meskipun medan nya tidak sulit, namun orang awam seperti kami tentu tidak lah mudah untuk dilakukan. Sangat dibutuhkan sebuah persiapan fisik yang kuat dan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Salah nya kami sangat lah banyak, selain persiapan pemanasan minim. Peralatan kami pun sangat kurang. Mendaki dengan menggunakan sendal jepit merupakan kesalahan terbesar disini. Medan yang curam, serta licin di karenakan bekas hujan turun serta lumut liar yang tumbuh merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi kami Alhasil kami harus sangat extra hati-hati dalam melakukan pendakian. Satu demi satu dari kami harus bergantian untuk melakukan pendakian. 



Pendakian Pertama Sebelum Puncak 



Setelah beberapa menit pendakian, akhirnya tiba juga di puncak tebing wisata alam pagat. Dari sini kita sangat bisa melihat keseluruhan pemandangan di bawah. Serta hutan-hutan yang masih hijau terhampar luas. Bahkan kami bisa melihat pegunungan Meratus dari sini. Benar-benar sebuah tantangan tersendiri bagi saya beserta sahabat.


Di Bikin Keren Aja Seolah-olah Lagi Serius Mendaki hihihi

Puncak Pagat Dari Bawah

Puncak Pagat Sesudah Di atas

Puncak Tertingi


 Setelah bersantai-santai di puncak sambil melakukan pemotretan, kami sesegera saja melakuan pendakian lagi. Karena kami sudah tidak sabar lagi untuk mandi di sungai pagat beserta air terjun kecil yang keluar langsung dari goa seperti yang sudah saya ceritakan tadi.


Kata orang turun itu lebih mudah di bandingkan naik. Namun teori itu sangat lah salah disini. Tebing yang sangat curam ketika kami melakukan pendakian untuk turun terlihat sangat lebih sulit dan mengerikan di banging kami naik tadi. Disini harus dilakukan sebuah konsentrasi dan pegangan yang kuat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.



Suasana Curam Ketika Melakukan Pendakian Untuk Turun



 Setelah dakian turun yang paling sulit terlewati, disini lah terasa alam hijau yang masih segar. Dan semuanya masih dapat dirasakan. Memang benar-benar pas suasana kami pada waktu itu. Embun yang masih membasahi dedaunan seolah menghiasi mata kami untuk dapat bersantai-santai di dalam hutan. Dan tentunya tidak lupa buat kami untuk mendokumentasikan bagian ini. Karena di kampus, hal seperti ini ga bisa di rasakan. hehe







Track Akses Turun ke Bawah
Turunan 

Rasakan Suasananya
Pembatas Tebing
Pfffttt
 Tiba sudah dakian kami. Langsung di sambut oleh sebuah warung kecil beserta pemandangan yang luar biasa. Cukup terbayar lelahnya ketika mendaki tadi dan di sambut dengan pemandangan yang tak kalah keren nya dari yang sebelumnya tadi. Tanpa pikir panjang kami langsung bergegas menyesuaikan muka dengan keadaan sekitar. hahaha


Arus Sngai Pagat Yang Terus Mengalir Hingga Kota Barabai
Arus Keluar Dari Goa Pagat

Suasana Di Dalam Goa
Tak Lupa Untuk Berpose

Rasakan Sensasi Dinginnya

Setelah merasa puas berendam di dingin dan derasnya perairan sungai pagat, maka kami sesegeranya beranjak dari tempat ini. Sungguh sebuah pengalaman yang tak biasa kami rasakan sebelumnya. Bersama sahabat saya telah berasa menjadi seorang petualang. Meski tidak sebanding dengan sang petualang sebenarnya, namun paling tidak kami dapat juga memacu andrenalin kami sendiri dengan didorong rasa keingin tahuan yang tinggi. Serta di selimuti dengan canda dan tawa kami di sepanjang perjalanan.



Keindahan Wisata Alam Pagat 















Kamis, Desember 27, 2012

Sate Birayang

Bicara soal kuliner, yang saya dapatkan dan sempatkan di kota Barabai adalah makan di "Sate Birayang". Begitulah mereka menyebutkan. Sebelum menuju kesana, saya sempat kepikiran kalau yang namanya birayang itu adalah nama hewan atau semacam tumbuh-tumbuhan yang hidup dan di jadikan sate oleh orang-orang sekitar. Dan ternyata setelah di klarifikasi, ternyata bukan :P

Menu Yang Tersedia
Dapur 
Sate birayang adalah sebuah tempat orang dimana ada orang jualan sate di daerah birayang, sekitar 10km dari kota barabai. Sate birayang menyediakan menu sate ayam dan sate itik dengan porsi 10 tusuk dengan harga 15rb. Bisa di bilang mahal, namun soal rasa saya pikir harga seperti ini sah-sah saja. Karena rasanya lebih empuk dengan paduan bumbu kacang yang gurih.

Sate tersebut belum termasuk menu lainnya. Ada juga tersedia nasi sop, soto, dan gado-gado asli birayang. Masing-masing harga 6rb untuk satu porsi penuh, dan 4rb untuk porsi setengah Kebetulan kemarin saya pesan nasi sop yang bisa di campur langsung dengan sate.

Kuah yang gurih terasa ketika pertama kali di rasa. Tak heran setelah kami selesai makan, banyak orang berdatangan ke tempat ini. Dan kami tanpa berbicara banyak langsung saja beranjak dari tempat itu. Tak heran apa kata orang-orang tentang Sate Birayang ini :D
Sebelum Makan Foto Dulu :D
Mantap





Objek Wisata Sumber Air Panas di Barabai

Kota Barabai. Entah kenapa di sebut sebagai kota apam. Bagi yang tidak tau apa itu Apam, Apam adalah sebuah makan khas orang Barabai dimana makanan tersebut berbentuk seperti kue roti pada umumnya dan terbuat dari gula merah yang di campur langsung dengan tepung.

Kota Barabai terletak di 165km utara kota Banjarmasin. jadi sekitar 4 sampai 5 jam perjalan waktu tempuh.

Kota Barabai memiliki banyak objek wisata alam yang masih terjaga kelestariannya, salah satunya yang baru-baru saja saya kunjungi bersama sahabat adalah objek wisata sumber air panas yang terletak di desa murung kecamatan hantakan.

Penunjuk Arah Tujuan

Gerbang Pintu Masuk Objek Wisata
Tempat Objek Wisata
Pintu Masuk Objek Wisata

Suasana Objek Wisata

Suasana Pemandian Air Panas

Disini kita dapat mandi di kolam air panas yang bersumber dari gunung asli. Dan juga banyak memilik khasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagian orang juga percaya tentang khasiat yang berada di objek wisata ini. Termasuk salah satu teman saya dimana mereka rela untuk mengusapkan lumpur panas di dasar kolam ke wajah mereka hanya untuk mendapatka "kebungasan" kata orang banjar bilang. :D

"Insyaallah, Air Panas Ini Dapat Menyembuhkan Penyakit Kulit, Rheumatik, dan Lumpuh"

Salah Satu Warga Sedang Membuat Jagung Rebus
Kurangnya perhatian akan kenyamanan dari akses ke tempat ini membuat siapa saja yang datang kesini pasti akan merasa sangat menyayangkan. Karena standar suatu objek wisata sangat tidak terlihat di tempat ini. Seperti jalan dan pemandangan orang-orang asli daerah sana yang seakan tidak peduli akan keindahan wisata alam tersebut, mereka hanya memikikirkan biata komersil yang di dapat dari sebagian orang yang datang kesana. Padahal jika tempat tersebut di renovasi sedimikian rupa, itu akan berdampak besar dimana para pengunjung seperti saya akan merasa nyaman dan menikmati tempat wisata yanag benar-benar asli di kota tersebut.
Salah Satu Akses Menuju Tempat Wisata
Warung Seperti Ini Banyak di Temui Selama Perjalanan Menuju Spot Pemandian

Pemandangan Hijau Yang Masih Terjaga

Mungkin daerah sini bukan menjadi perhatian pemerintah, atau saja memang tempat ini adalah sebuah tempat  yang sudah turun-temurun di miliki oleh penduduk asli sini. Jadi yang di perlukan sekarang adalah merubah cara pola pikir mereka akan kepentingan bersama untuk menjadi yang lebih baik. Mungkin :)

Pose-pose Dulu hehehe